Assalamualaikum Wr Wb
Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai terapi humanistik
eksistensial. Masih kembali dalam rangka menyelesaikan tugas softskill
psikoterapi, seperti biasa sebelum kita membahas mengenai terapinya, akan lebih
bijak jika kita membahas arti dari Humanistik dan Eksistensial.
Apa sihh Humanistik dan Eksistensial??
Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950an
sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara
eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks
manusia dalam pengembangan teori psikologis.
Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada
manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa
memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar.
Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar,
tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan
karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya
benar.
Nahh jadi yang dimaksud Terapi eksistensial humanistik ialah terapi yang
sesuai dalam memberikan bantuan kepada klien. Karena teori ini mencakup
pengakuan eksistensialisme terhadap kekacauan, keniscayaan, keputusasaan
manusia kedalam dunia tempat dia bertanggung jawab atas dirinya.
Apa sih tujuannya??
Tujuan dari terapi
eksistensial ini ialah untuk membantu individu menemukan nilai, makna, dan
tujuan dalam hidup manusia sendiri. Juga diarahkan untuk membantu klien agar
menjadi lebih sadar bahwa mereka memiliki kebebasan untuk memilih dan
bertindak, dan kemudian membantu mereka membuat pilihan hidup yang
memungkinkannya dapat mengaktualisasikan diri dan mencapai kehidupan yang
bermakna
Dibawah ini adalah konsep-konsep utama yang terdapat dalam terapi humanistik
eksistensial:
- 1. Kesadaran diri
- 2. Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan
Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang
menjadi atribut dasar pada manusia. Kecemasan eksistensial juga bisa
diakibatkan oleh kesadaran atas keterbatasannya dan atas kemungkinan yang tak
terhindarkan untuk mati (nonbeing).
- 3. Penciptaan makna
Manusia itu unik, dalam arti bahwa dia berusaha untuk menemukan tujuan
hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan
Setelah membahas mengenai konsepnya, kita akan bahas tentang tekniknya, berikut:
Teknik Terapi
Teknik utama eksistensial humanistik pada dasarnya adalah penggunaan
pribadi konselor dan hubungan konselor-konseli sebagai kondisi perubahan. Namun
eksistensial humanistik juga merekomendasikan beberapa teknik (pendekatan)
khusus seperti menghayati keberadaan dunia obyektif dan subyektif klien,
pengalaman pertumbuhan simbolik (suatu bentuk interpretasi dan pengakuan dasar
tentang dimensi-dimensi simbolik dari pengalaman yang mengarahkan pada
kesadaran yang lebih tinggi, pengungkapan makna, dan pertumbuhan pribadi).
Teknik dalam terapi ini antara lain:
- Penerimaan
- Rasa hormat
- Pemahaman
- Menentramkan hati
- Pertanyaan terbatas
- Memantulkan pertanyaan dan perasaan
Kemudian terakhir adalah tahapannya, berikut :
Pada saat terapis menemukan keseluruhan dari diri klien, maka saat
itulah proses terapeutik berada pada saat yang terbaik. Penemuan kreatifitas
diri terapis muncul dari ikatan saling percaya dan kerjasama yang bermakna dari
klien dan terapis. Proses konseling oleh para eksistensial meliputi tiga tahap
yaitu:
- Tahap pertama, konselor membantu klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Klien diajak mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka diterima. Konselor mengajarkan mereka bercermin pada eksistensi mereka dan meneliti peran mereka dalam hal penciptaan masalah dalam kehidupan mereka.
- Pada tahap kedua, klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam meneliti sumber dan otoritas dari sistem mereka. Semangat ini akan memberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas.
- Tahap ketiga berfokus pada untuk bisa melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka. Klien didorong untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongkrit. Klien biasanya akan menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupanya yang memiliki tujuan. Dalam perspektif eksistensial, teknik sendiri dipandang alat untuk membuat klien sadar akan pilihan mereka, serta bertanggungjawab atas penggunaaan kebebasan pribadinya.
Sekian postingan saya mengenai Terapi Humanistik Eksistensial, mohon maah atas kekurangannya, Semoga Bermanfaat :)
Sumber:
Wikipedia.org
Corey, Gerald. (1995). Teori dan praktek
konseling dan psikoterapi. Bandung : PT. Eresku.
No comments:
Post a Comment