My Music

Friday, May 9, 2014

Mat. dan Ilmu Alamiah Dasar Minggu ke-7
EVOLUSI

A. Teori Evolusi
        Berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

B. Adaptasi dan Seleksi Alam
 -     Adaptasi
   Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya. Proses ini dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur. Contoh : tulang pada sayap kelelawar sebagai contohnya, secara struktural sama dengan tangan manusia dan sirip anjing laut oleh karena struktur leluhur yang sama yang mempunyai lima jari. Ciri-ciri anatomi idiosinkratik lainnya adalah tulang pada pergelangan panda yang terbentuk menjadi "ibu jari" palsu, mengindikasikan bahwa garis keturunan evolusi suatu organisme dapat membatasi adaptasi apa yang memungkinkan.

-          Seleksi Alam
       Seleksi alam adalah proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.

Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya. Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.

Sumber:


Teuku Rafi Riansyah
18513856
1PA10
Mat. dan Ilmu Alamiah Dasar Minggu ke-6

GEOGRAFI KEHIDUPAN

1. Penyebaran Makhluk Hidup
       Mempelajari hubungan permukaan bumi dengan berbagai makhluk hidup yang tinggal di permukaannya. Bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk menjelaskan distribusi organisme di permukaan bumi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyebarannya :
Biotik
     Merupakan, faktor hidup, atau terkait dengan kehidupan. Yang termasuk biotik yaitu manusia, hewan (fauna), tanaman (flora), jamur, protista dan bakteri.
Abiotik
      Merupakan, komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah, tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.

2. Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim

Daerah Tropik
    Beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membentuk suatu hutan tropik. Didalam hutan tropis yang lebat, terdapat beraneka ragam binatang, mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau dan binatang besar lainnya. Tumbuhan di daerah ini memiliki ciri, yaitu berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya.

Daerah Sub-Tropik
    Disebut iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Curah hujannya sepanjang tahun, sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat.


Daerah Kutub
     Di daerah ini jika pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Tapi pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam sehari. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdisi dari satu spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup disekitar hutan taiga seperti moose, beruang hitam, dan marten.
    Di belahan utara, terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit energi radiasi matahari. perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini adalah rendeer, beruang putih,  musk axen.

3. Pembagian Wilayah untuk Penyebaran Binatang

Wilayah Palearktik
       Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.

Wilayah Ethiopian
       Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilop, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda Nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir.

Wilayah Neotropikal
        Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, lama (sejenis unta) di padang pasir atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

Wilayah Nearktik
         Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.

Wilayah Oriental
        Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu, gajah, beruang, antilop, berbagai jenis reptil, dan ikan.

Wilayah Antartik
          Seperti namanya, maka wilayahnya mencakup kawasan di Kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin, misalnya rusa kutub, burung pinguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub

Wilayah Australian
         Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular piton.
Wilayah Oceanik

       Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian.

Teuku Rafi Riansyah
18513856
1PA10


Pengembangan kreativitas dan Keberbakatan
Cokelat dengan Identitas Khas Indonesia







Teuku Rafi Riansyah
18513856
1PA10





KATA PENGANTAR  
      

   Pertama-tama  penulis  panjatkan  puji  syukur  kehadirat  Tuhan  YME,  karena  hanya  dengan  berkat,  rahmat,  dan  izin-Nya  penulis  dapat  menyelesaikan  makalah    ini  dengan  baik.
           
             Penulis  menyadari  makalah  ini  masih  jauh  dari  kesempurnaan,  maka  segala  kritik  dan  saran  akan  sangat  membantu  penulis  dalam  membuat  makalah  selanjutnya.
          Akhir  kata  penulis  mengucapkan  terima  kasih  kepada semua  pihak  yang  telah  membantu  penulis  dalam  menyelesaikan  makalah ini.


  

DAFTAR ISI
Judul ............................................................................................................................                   
Kata Pengantar ............................................................................................................          
Daftar Isi .....................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
     1.1  Latar Belakang .................................................................................................              
     1.2  Rumusan Masalah ............................................................................................             
     1.3  Tujuan .............................................................................................................. 
BAB II Pembahasan                                 
BAB III Penutup
    3.1 Kesimpulan .......................................................................................................
    3.2 Daftar Pustaka ...................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao.Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa manfaat dari cokelat?
2. Apa dampak negatif dari cokelat?
3. Apa saja kreasi yang dapat dihasilkan dari cokelat?

1.3 Tujuan
            Makalah ini dibuat untuk menunjukkan manfaat dari coklat, dampak negatif dari cokelat dan kreasi kreatif yang dihasilkan dari cokelat


BAB II
PEMBAHASAN
Manfaat dari cokelat
            Cokelat dengan kandungan kakao (biji coklat) lebih dari 70% juga memiliki manfaat untuk kesehatan, karena coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan. Dengan adanya antioksidan, membuat coklat menjadi salah satu minuman kesehatan. Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi kolesterol pada darah sehingga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung juga berguna untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada coklat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah.
            Cokelat juga mengandung beberapa vitamin yang berguna bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Selain itu, coklat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh seperti zat besi, kalium dan kalsium. Kakao sendiri merupakan sumber magnesium alami tertinggi. Jika seseorang kekurangan magnesium, dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, diabetes, sakit persendian dan masalah bulanan wanita yaitu pra menstruasi (PMS). Dengan makan coklat akan menambah magnesium dalam asupan gizi harian yang menyebabkan meningkatnya kadar progesteron pada wanita. Hal ini mengurangi efek negatif dari PMS.

Dampak negatif dari cokelat
            Pada penderita alergi dan intoleransi makanan coklat adalah menjadi musuh utama. Penderita alergi makanan karena coklat biasanya dengan gejala sering sakit perut, kulit sensitif, jerawat, sakilt kepala, migrain, asma, batuk berkepanjangan, sulit BAB (konstipasi), dan gangguan konsentrasi harus hati-hati dalam mengkonsumsi cokelat. Demikian pula pada gangguan perilaku seperti Autism dan ADHD dan gangguan belajar sebaiknya cokelat harus menjadi perhatian utama untuk dihindari. Mungkin saja pada dark Chocolate beberapa penderita alergi atau intoleransi dapat menerima, tetapi bentuk cokelat lainnya seringkali menimbulkan keluhan berkepanjangan. hal ini terjadi karena dalam pengolahan coklat juga disertai berbagai zat dan bahan tambahan lainnya untuk membuat rasa pahitnya. Kadangkala justru zat tambahan inilah yang mengakibatkan reaksi alergi atau intoleransi pada penderita alergi.

Kreasi yang dihasilkan dari olahan cokelat
            1. Chocodot
            Berasal dari Garut, Chocodot merupakan perpaduan cokelat dengan cemilan khas Garut, yaitu dodol. Chocodot memiliki campuran rasa yang istimewa, perpaduan antara tekstur dodol yang kenyal dan rasa coklat yang manis.Chocodot memiliki nama yang unik dan lucu untuk produknya. Beberapa diantaranya Cokelat Anti Galau, Cokelat Enteng Jodoh, hingga Cokelat Tolak Miskin. Nama-nama unik tersebut tertera pada kemasan. Chocodot juga menambahkan bermacam-macam rasa di dalamnya, mulai dari rempah hingga buah-buahan.Kini Chocodot telah merambah bukan saja Garut, tetapi beberapa kota besar di Indonesia, dan respon masyarakat di luar Garut juga cukup menggembirakan. Hal ini seperti yang diungkapkan Irwan Setiawan, Agen Chocodot untuk wilayah Surabaya.
            2. Cokelat Monggo
            Diproduksi di Yogjakarta, Cokelat Monggo cukup terkenal di luar kota Gudeg. Cokelat Monggo dikemas secara apik, kemasannya menampilkan ciri khas kota Yogyakarta yang kental akan nilai-nilai budaya.Awalnya Cokelat Monggo dibuat oleh pria asal Belgia, Thierry Detournay, yang datang ke Indonesia pada tahun 2001. Ia membuat coklat sendiri karena merasa kecewa dengan kualitas produk coklat yang tersedia di toko-toko Indonesia.
            3. Soeklat Solo
            Mendengar namanya sudah bisa ditebak asal dari coklat yang satu ini. Soeklat Solo memang berasal dari kota Solo. Coklat ini terbilang etnik memadukan rasa dark-chocolate yang khas dengan rempah-rempah pilihan khas Indonesia seperti jahe, kayu manis, pala, cengkeh, dll.Soeklat Solo selain mengandung khasiat rempah-rempah yang menyehatkan juga dihias secara etnik dengan beragam motif batik dan wayang
Kesimpulan
 Jadi, cokelat merupakan olahan dari biji kokoa yang dapat dijadikan makanan dan minuman yang tentu memiliki dampak positif dan negatif bagi tubuh tergantung pada jumlah cokelat yang dimakan, semakin banyak tentu tidak baik juga bagi tubuh. Cokelat juga merupakan kudapan yang bisa dikreasikan dengan makanan lainnya seperti dodol dan rempah-rempah seperti contoh diatas.

Sumber:


Thursday, May 8, 2014

Mat. dan Ilmu Alamiah Dasar (Minggu ke-5)

Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual

1. Perkembangbiakan Seksual
         Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.         Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa Partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
2.         Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
•           Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya Paramecium.
•           Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
Contoh :
1. Aves
       Fertilisasi internal dengan kloaka. Semua jenis burung bereproduksi dengan cara bertelur (ovipar). Ada burung yang mengerami telurnya, ada yang menyimpannya dalam lubang-lubang yang ditutupi daun, ada pula yang menyimpan telurnya didalam pasir. Seekor burung sekali musim hanya mampu bertelur beberapa butir saja. Pada burung merpati, sekali musim bertelur mengeluarkan 2 butir telur yang akan menetas menghasilkan burung jantan dan betina. Embrio yang berkembang dalam cangkang mendapat makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur tersebut.

2. Amfibi
          Seperti pada ikan, katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa



2. Perkembangbiakan Aseksual
     Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.

Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara:

•           Membelah diri (pembelahan biner),  yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
•           Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox.
•           Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium (penyebab malaria) pada fase oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan sporozoit.
•           Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera

•           Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut